Yessi Pratiwi Surya Budhi
I Have My Say. What Is Yours?

Kencan Dengan Tuhan

By Yessi Pratiwi Surya Budhi


“Dinda, udah ganteng belom?”
“Udah..”
“Beneran?”
“Ho oh.."
"Bener nih?"
"Iye! Idih, kamu tuh, mau sholat apa mau kencan sih?”
Chi..ketemu kamu aja aku ganteng, apalagi ketemu Tuhan?

 

Puas Vs Loyal

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Gambar ini saya ambil dari depan Rumah Makan Cibiuk yang letaknya di pertigaan Sangkuriang, depan Cafe Halaman.


Pertama kali saya lihat itu tulisan, agak ragu. Lirik lagi!


Lantas.. Wow! Rumah makan satu ini mengadaptasi teknik marketing yang sedang populer sekarang. Menarik konsumen dengan iming-iming hadiah mewah. Mewah, tentu saja. Semua orang juga sepakat kalau mobil, dan umrah adalah hal mewah. Saya nggak menemukan keterangan berlaku. Cuma ada logo sponsor, yang menandakan pasti ada prosedur khusus untuk mendapatkan hadiah tersebut. No further assumption :)

Bagaimana pun prosedurnya, manajemen rumah makan ini mungkin telah melakukan analisa terbaik. Terlalu dini rasanya untuk menilai hasilnya sekarang. Jumlah kendaraan yang parkir di depan rumah makan belum terlihat meningkat signifikan, semoga saya salah.

Cuma, hal terpenting dalam marketing dan sustainability usaha begini bukanlah sekedar menarik konsumen. Produk yang dijual adalah produk yang dirasa dengan lidah, dibayar dengan uang, dan dirasakan kenyamanan dan pelayanannya dengan persepsi konsumen. Sikap konsumen yang tertarik dengan hadiah masih bersifat temporer, mungkin belum akan menghasilkan perilaku membeli permanen. Kepuasan pasti nomor satu. Jika konsumen puas, perilaku konsumen yang loyal mungkin akan lebih mudah terbentuk.

Lantas, apakah strategi iming-iming hadiah mobil, motor, dan umrah ini salah? Saya nggak bilang demikian. Hanya, Prof. Dr. Yessi Pratiwi Surya Budhi menilai, langkah ini selangkah lebih maju dari langkah yang seharusnya terlebih dahulu ditempuh : membangun image/ keunikan RM. Cibiuk sendiri yang membedakannya dengan rumah makan lain. Keunikan usaha, produk, dan layanan akan membangun basis konsumen sendiri. Jadi, apapun nanti promo yang digencarkan, Insya Allah konsumen tetap loyal. Volume konsumen tidak bergantung kepada periode promo. Nah, itu maksud saya. Ilmu yang masih nanggung ini tampaknya riskan sekali menimbulkan multipersepsi yang berbeda :(

Apakah profesor-profesor lain punya perspektif sendiri?

 

Yth, Para Pria

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Wanita itu seperti polisi. Bukti sudah ada, tapi masih butuh pengakuan"

Lha, koq jadi buka kartu sendiri. Buat Anda para pria. Duduk manis, dengerin saya :)

Adalah si A sahabat saya, katanya suka sama B, tapi gak berani bilang. Rasanya sudah berbagai upaya saya lakukan demi membantunya meluruskan niat menyatakan perasaan. Kelamaan menunggu, akhirnya B balikan lagi sama mantan pacarnya. Lantas si A tau belakangan, ternyata A dulu juga suka sama dia.

Ada lagi C. Katanya sudah lama mimpi-mimpi pacaran sama D, wanita yang selalu hadir di setiap tidurnya. Yang ingin disentuhnya, yang ingin dipersuntingnya. Yang di grab fotonya dari friendster, yang dipandangin sembunyi-sembunyi dari masa OSKM sampai akhirnya jadi swasta. Tapi cuman begitu. Kirim SMS ke D pun gak berani. Cupu.

Jadi bingung sendiri, ada apa dengan pria? Biar bagaimana wanita katanya menjunjung emansipasi, wanita kebanyakan berpegang pada fitrahnya, menunggu.



Sekarang apa? Mau bilang, “Kalau jodoh nggak akan kemana?” Men, cinta itu datang dengan usaha + kesempatan. Kalau kesempatan ada tapi gak ada usaha, nggak akan jadi cinta. Lalu, diantara pria katanya menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkan. Ah, klise. Sotoy! Mana Anda tau kapan saat yang paling tepat itu akan datang.

Lha, koq malah saya yang sewot? Habis saya ikutan resah melihat seorang teman. Dia gelisah gak berujung, merasa dicintai tapi gak diminta mendampingi. Padahal, namanya juga wanita. Kepastian itu kebutuhan. Kita nggak doyan bermimpi muluk-muluk untuk sesuatu yang terasa tidak mungkin. Mending kita menerima orang lain yang bersamanya kita nggak cuma melihat indahnya hari ini saja, tapi hari-hari sesudah besok juga, membangun keluarga dan rumah yang bahagia. Bukan orang yang katanya bilang cinta tapi bahkan untuk menunjukkan cinta itu ada dimana saja nggak bisa.

Menjadi diam dan memendam perasaan itu menyakitkan, pun kalau kita bisa menyimpannya. Mencintai itu mulia, saya percaya pada keagungannya. Kita diberi rasa—yang kemudian disisipkan benih cinta—sebuah pengakuan kalau Adam dan Hawa memang ada dan saling melengkapi. Kalau wanita cinta pria, dia akan bilang “Aku cinta kamu”, tanpa syarat. Tapi, wanita bilang itu bukan tiba-tiba. Mungkin itu jawaban atas pertanyaan “Maukah kamu menemani hari-hariku?”

Makanya, kalau Anda suka dia dan tampaknya dia suka juga, mbok ya disampein. Dipendam kan malah sakit. Mending diungkapkan. Toh, manusia itu bersifat baharu. Berubah-ubah. Kita cinta dia sekarang, belum tentu besok juga. Diterima syukur, ditolak tinggal tunggu lagi atau cari yang lain. Toh nggak ada yang bilang kalau kita cuman punya satu jodoh di dunia ini. Wekwekwekkk :D :D

 

Polusi Display - ITB

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Menarik.
Nggak menarik.
Menarik.
Nggak menarik.
Menarik.
Nggak menarik ah!



Menarik. Karena kalau dulu spanduk kecil beginian dicabutin sama satpam, sekarang bebas-bebas aja. Tuh, liat.



Nggak menarik, karena ngerusak pemandangan. Buat sakit mata. Ini kampus apa pasar malem? Plis dong ah! Masa kain spanduk rame begitu diletakkan dengan jarak 1 meter?
Sepertinya ada yang harus ngeluarin kebijakan visual display begini.

 

Birthday Boys!!

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Pagi jam 6 Dati mengingatkan saya untuk bawa piring dan korek api. Kue sudah dibeli kemarin dan dititip di PSIK. Rencananya begitu si jangkung gondrong Agung datang, saya bersama anak-anak akan menyambutnya dengan teriakan “Surpriseeeeeeee! Eh, malah PSIK dikunci dari luar sementara saya gak bawa kunci. Moment panik dan gokil bersatu padu. Si Agung malah anteng aja dikasih kue. Oi, mana ekspresinyaaaa???


Jam 7 balik ke kosan. UTS Pemodelan dan Perancangan Organisasi. Setelah ngos-ngosan, berlanjut ke birthday boy satu lagi. Surya, rekan se tim di Lotus Webindo. Semoga traktirannya membawa berkah! Amin.



Umur boleh nambah tue!
Jiwa, tetep mude ye? :)

Met ulang tahun atuh nyak..

 

Dilematika Uang

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Kemudian saya menangkap kebingungannya di sela percakapan.
“Aku ambil gak ya, Chi?”, tanyanya.
“Hmm.. dengerin hati kamu deh. Kalau ada pertentangan batin, mending gak usah. Kalau yang ini kamu iyakan, takutnya ke depan, jadi terbiasa. Mata hati kamu jadi tertutup”, jawabku.
“Iya sih, aku takut dosanya. Uangnya pasti gak berkah..”
“Iya. Itu sama aja nipu. Dapet duit dari kejahatan. Kalau kita udah kerja ntar, godaannya lebih besar lho. Lagian kamu nggak butuh duit banget kan sekarang? Duitnya mau dipake buat apa?”
“Hmm..Ganti HP..paling”
“Yaelah, HP aku masih lebih jelek kali, dari HP kamu!”
“Hmm..”



Seorang teman. Bagai buah si malakama. Dulu saya pun sama. Dilanda kesulitan biaya dan ditawari job itu. Bingung jadinya. Sekarang saya menyadari, bingung bukanlah kata yang harusnya ditemukan jika saya mengerti. Termasuk mengerti bahwa rezeki akan selalu punya jalan untuk datang.

Jika saya belum cukup meyakinkan, saya berharap dia menemukan seseorang yang membuatnya yakin untuk menolak tawaran itu. Berharap sholat yang selalu ia amalkan memberinya kesejukan. Bukan bayangan uang berjuta yang membuatnya harus mengatasnamakan pekerjaannya sebagai pekerjaan orang yang membayarnya.

Tidak berapa lama kemudian, sebuah SMS masuk ke handphone butut saya :
“Ini Echi TI bukan, kalau iya, tolong hubungi 920139xx ada job”

Tuh kan, sedikit yang disyukuri Insya 4JJI membawa berkah. Bukan banyak yang entah datang darimana...

 

Be Healthy Be Happy :)

By Yessi Pratiwi Surya Budhi

Hoalah, sakit kemarin rupanya membuat si Echi berkeinginan untuk tetap sehat. Jadi, doi berencana untuk rutin berjogging ria di Sabuga setiap ada waktu. Lumayanlah, buat bakar kalori dan ngeceng. Hari libur, biasanya ada banyak berondong muda yang menjomblo. Hahaha. Ampun, Kanda :)

Ada soundtrack jogging sendiri lhooo :

Mari kita jogging ria,
Cukup enam putar saja
Enggak usah lama-lama
Mumpung kita masih muda
Masih bisa cuci mata :p

Paling enak, habis lari ngisi bahan bakar dulu lah.

Selanjutnya, terserah kita. Nah, si anak dua ini, rupanya memilih foto-foto saja. Ini beberapa snapshot :




Be healthy be happy. Ada yang mau bergabung? :)