48 jam itu lantas aku habiskan tak berdaya. Tidak kuliah. Tidak kerja. Bagaimana lagi, nyeri di kepala menyerang hingga ke ubun-ubun. Mau minum obat, semua isi perut berlombaan mau keluar. Keringat membasah. Aku harus membatalkan semua janji. Maaf aku jadi tidak profesional.

Hikz, aku harus berucap selamat kepada virus yang berhasil menembus pertahananku. Istirahat kini adalah reservoir energiku. Ini teguran. Bekerja dan lupa diri, lupa nikmatnya sehat. Ternyata aku bukan seorang supergirl :(