Kemudian saya menangkap kebingungannya di sela percakapan.
“Aku ambil gak ya, Chi?”, tanyanya.
“Hmm.. dengerin hati kamu deh. Kalau ada pertentangan batin, mending gak usah. Kalau yang ini kamu iyakan, takutnya ke depan, jadi terbiasa. Mata hati kamu jadi tertutup”, jawabku.
“Iya sih, aku takut dosanya. Uangnya pasti gak berkah..”
“Iya. Itu sama aja nipu. Dapet duit dari kejahatan. Kalau kita udah kerja ntar, godaannya lebih besar lho. Lagian kamu nggak butuh duit banget kan sekarang? Duitnya mau dipake buat apa?”
“Hmm..Ganti HP..paling”
“Yaelah, HP aku masih lebih jelek kali, dari HP kamu!”
“Hmm..”



Seorang teman. Bagai buah si malakama. Dulu saya pun sama. Dilanda kesulitan biaya dan ditawari job itu. Bingung jadinya. Sekarang saya menyadari, bingung bukanlah kata yang harusnya ditemukan jika saya mengerti. Termasuk mengerti bahwa rezeki akan selalu punya jalan untuk datang.

Jika saya belum cukup meyakinkan, saya berharap dia menemukan seseorang yang membuatnya yakin untuk menolak tawaran itu. Berharap sholat yang selalu ia amalkan memberinya kesejukan. Bukan bayangan uang berjuta yang membuatnya harus mengatasnamakan pekerjaannya sebagai pekerjaan orang yang membayarnya.

Tidak berapa lama kemudian, sebuah SMS masuk ke handphone butut saya :
“Ini Echi TI bukan, kalau iya, tolong hubungi 920139xx ada job”

Tuh kan, sedikit yang disyukuri Insya 4JJI membawa berkah. Bukan banyak yang entah datang darimana...