Dua hari kemarin, saya mengawas Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, the so called-SPMB. Saya mengawas peserta IPC, jadilah waktu 2,5 jam di Kemampuan IPA plus 1,5 jam Kemampuan IPS menjadi paket yang bisa buat saya tidur pulas.

Iseng-iseng, saya chatting dengan partner saya mengawas via kertas. Kami tidak mengganggu peserta koq, jangan marah gitu dong ;-). Topik pembicaraan diawali dengan salah satu cewe manis di kelas itu, merembet ke tipe orang, sikap dominan, kaskus, hingga kondisi anak ITB masa kini. Tapi bukan itu esensinya. Apa dong?

Alright then, saya menemukan fakta bahwa:

-Partner ngawas saya suka wanita yang katanya ‘ndeso’.
-Kebanyakan lelaki menginginkan pasangannya ‘mengabdi’.
-Saya tidak suka orang yang dominan dan menginginkan pasangannya ‘mengabdi’. Kalau dalam rumah tangga sih, bisa aja. Dalam seks, pasti. (Pasti rumah tangga Anda berantakan). Tapi dalam pacaran? Wadoh, belom jadi istri udah disuruh ngabdi, piye iki ?

-Beberapa mahasiswa ITB berucap “Astaghfirullah” saat membuka kaskus. [Ya iyalah]
-Kebanyakan anak Mesin, Minyak, Tambang, Geologi, Kelautan, memilih Teknik Industri, Planologi, dan Arsitektur sebagai jurusan tempat mereka mencari calon istri. Tanya aja Ikram. Hehehe