Saat ini saya sedang menjalani Tugas Akhir, buat Sustainable Marketing Plan Telkom Flexi. Baru masuk tahap pengolahan data, tapi melihat nasib Flexi akhir-akhir ini saya jadi ngenes sendiri.

Seandainya saya jadi Marketing Manager Telkom Flexi. Saya bagi tim saya ke dalam grup-grup. Saya jadikan mereka semua sebagai panel of experts yang akan saya dengar ide-idenya. Ide yang freak, tapi bagus dan bisa dieksekusi, why not? Gak usah pikirin kata orang terkait status kita sebagai BUMN, yang katanya baru megap-megap saat menghadapi penetrasi kompetitor. Asal kita tetap berpegang pada prinsip good governance dan nggak saling sikut, kita bisa jadi yang terdepan koq. Kita punya niat baik, yuk mari. Kita hadapi Esia, Fren, atau StarOne dengan improvisasi kualitas dan pelayanan. Flexi ini punya kita loh :)

Saya akan rekrut mahasiswa dengan ingatan segar sebagai tim riset. Bukannya saya gak punya konsultan, tapi sekarang banyak metode marketing baru, sepaket dengan tools keren yang mereka pelajari di kuliah, dari dosen yang juga berprofesi sebagai konsultan di perusahaan-perusahaan besar. Ide-ide mereka mungkin kedengaran agak gila, tapi saya nggak boleh lupa kalau mereka juga bagian dari segmen pasar yang saya tuju. Mereka juga bisa jadi bagian customer, dan seingat saya : “customer voice itu mahal”

Tidak banyak yang tau tarif Flexi yang baru? Mungkin ada yang salah dengan Place and Promotion’s strategy yang sudah saya lancarkan. Medianya salah? Saya mensponsori event-event yang tidak perlu, misalnya? Iklannya kurang dahsyat? Kurang bombastis? Kita bisa buat yang keren koq, tanpa membohongi customer dengan tanda-tanda bintang sangat kecil di belakang tarif pada papan billboard. Tanpa ketentuan berlaku macam-macam. Oh, masyarakat maunya endorser yang lebih keren? Bukan Kirana Larasati, maunya siapa? Nicholas Saputra? :)

Atau perlu rebranding? Mungkin “Telkom Flexi, bukan telepon biasa” udah nggak keren. Bagaimana dengan “Flexi Bisa Semua”? Bisa internet. Bisa GPRS. Bisa nelepon gak harus sejam. Bisa ngobrol enak tanpa putus koneksi. Bisa pakai HP CDMA apa saja. Bisa ngomong dengan suara jernih. Lagian kita punya infrastruktur yang baik. Kita bangun BTS baru di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan Bali, Papua, gimana? Pangsa pasar disana masih cukup menjanjikan. Kalem saja dengan market share kita di Jakarta-Bandung-dan sekitarnya yang mulai goyang. Kualitas akan mengungkap segalanya :)

Billboard Flexi dibilang gak menarik? Oleh siapa? Oleh segmen pasar kita kah? Duh, kita harus dengerin. Wajib Flexi sama Flexi Dahsyat, kerenan mana? Kenapa? Karena warnanya selalu kuning-merah-hijau seperti badut? Mixing warna itu kan ada maknanya. Ada artinya. Iya, tapi bisa kita modif nggak? Gimana kalau kita buat lomba design logo Flexi? Mereka punya sejuta ide yang siap ditumpahkan, dengan tetap mengacu pada aturan dan kode etik yang kita pegang.

Kita gak perlu bersaing dengan rusuh. Itu bukan pilihan. Insya Allah, kita punya customer yang tau apa itu kualitas dan kenyamanan pelayanan :)

Ada banyak ide lain. Strategi untuk memenangkan Mind Share. Taktik untuk memenangkan Market Share. Value untuk memenangkan Heart Share.

Semua akan dituangkan secara blak-blakan di Tugas Akhir saya. Amin, ya 4JJI...