Puas Vs Loyal
Gambar ini saya ambil dari depan Rumah Makan Cibiuk yang letaknya di pertigaan Sangkuriang, depan Cafe Halaman.
Pertama kali saya lihat itu tulisan, agak ragu. Lirik lagi!
Lantas.. Wow! Rumah makan satu ini mengadaptasi teknik marketing yang sedang populer sekarang. Menarik konsumen dengan iming-iming hadiah mewah. Mewah, tentu saja. Semua orang juga sepakat kalau mobil, dan umrah adalah hal mewah. Saya nggak menemukan keterangan berlaku. Cuma ada logo sponsor, yang menandakan pasti ada prosedur khusus untuk mendapatkan hadiah tersebut. No further assumption :)
Bagaimana pun prosedurnya, manajemen rumah makan ini mungkin telah melakukan analisa terbaik. Terlalu dini rasanya untuk menilai hasilnya sekarang. Jumlah kendaraan yang parkir di depan rumah makan belum terlihat meningkat signifikan, semoga saya salah.
Cuma, hal terpenting dalam marketing dan sustainability usaha begini bukanlah sekedar menarik konsumen. Produk yang dijual adalah produk yang dirasa dengan lidah, dibayar dengan uang, dan dirasakan kenyamanan dan pelayanannya dengan persepsi konsumen. Sikap konsumen yang tertarik dengan hadiah masih bersifat temporer, mungkin belum akan menghasilkan perilaku membeli permanen. Kepuasan pasti nomor satu. Jika konsumen puas, perilaku konsumen yang loyal mungkin akan lebih mudah terbentuk.
Lantas, apakah strategi iming-iming hadiah mobil, motor, dan umrah ini salah? Saya nggak bilang demikian. Hanya, Prof. Dr. Yessi Pratiwi Surya Budhi menilai, langkah ini selangkah lebih maju dari langkah yang seharusnya terlebih dahulu ditempuh : membangun image/ keunikan RM. Cibiuk sendiri yang membedakannya dengan rumah makan lain. Keunikan usaha, produk, dan layanan akan membangun basis konsumen sendiri. Jadi, apapun nanti promo yang digencarkan, Insya Allah konsumen tetap loyal. Volume konsumen tidak bergantung kepada periode promo. Nah, itu maksud saya. Ilmu yang masih nanggung ini tampaknya riskan sekali menimbulkan multipersepsi yang berbeda :(
Apakah profesor-profesor lain punya perspektif sendiri?
16 Responses to Puas Vs Loyal
keren juga tuh gebrakannya. cuman orang mau makan yang penting enak dan nyaman. harga mah tinggal nentuin pasar yang mana sasaran kita.
:)
Betul sekali, kw :)
Rasa dan layanan jadi parameter.
Harga memang bersifat segmentif. BTw, udah pernah nyobain makan disana?
part timenya banyak nih..., jalan semua mbak?
waw...waw..bombastis juga ya..kira2 sekarang pemenangnya udah ada belum ya..
Bener tuh yes, Rasa dan Pelayanan terhadap customer itulah yang terpenting. Ditambah lagi tempat yang bersih. Wah.. pasti tempat itu dapat 4 jempol deh. Dan biasanya customer jadi lebih loyal dan yang gak kalah penting, kalo si customer da jatuh cinta dia akan gembar-gembor sana sini. Terjadilah Multi level marketing yang tak di sengaja.. hehhehehehe
Aniway, blogmu aku tambahkan di blog roll ku ya, biar gampang berkunjung.. :D
chi makan disitu enak ga? blum pernah ni..
@ Antown : Ya, Tapi tidak dalam waktu yang bersamaan semua. Bisa berabe kuliah saya :)
@ Taqi : Betul. Sangat "wah". Masalah pemenang, saya juga belum tau update-annya :)
@ Limbong. Gloria : Silahkan, Terimakasih :)
@ Yasir : Pernah, sekali. Sambalnya ada beberapa jenis. Konon katanya inilah khas dari mereka.
Lho, bukannya kata Kamu, mau traktir aku disitu? Yuk atuh, biar kita bisa umrah dan dapet mobil.
:D :D
eh, restoran itu masih buka ya? entah kenapa selama di bandung gw gak pernah ada minat makan disitu..hihihi..
kamu pekerja part time ya? gw dulu waktu kuliah malah full time jadi tukang kopi.. :D
hmmmm. profesor kribo berkata:
misal
x adalah RM kesepian pengunjung,
y adalah RM melakukan promosi,
z adalah RM kebanjiran pengunjung,
logikanya
x->y dan y->z
jika menggunakan silogisme yang terjadi adalah
x->z
artinya jika RM kesepian pengunjung maka RM kebanjiran pengunjung....
hahaha, tapi tentunya pemasaran tidak semudah teori silogisme bukan?
@ Tukangkopi : sekarang saya full time tukang ngopi :)
@ Raie : Ah, koq saya nggak melihat isrisannya sama sekali? Huehue..
Klo ditelaah dg pola keberanian menyatakan perasaan cinta:
si R tidak berani sehingga sampai saat ini selalu sendiri
si S punya banyak gandengan nan banyak yang ngecengin
si E sedang berpromosi
Itu berarti E adalah langkah yang harus ditempuh oleh R untuk menjadi seperti S. Bukan begitu? Pfftt...
Yaolooo..., tiap hari gw lwat jalan itu, kok gak "ngeh" ya..
*berarti iklannya blum cukup berhasil bukan? hehe.. semoga saya salah.
p.s. kata2 "semoga saya salah" itu lucu juga yaa...,hehehe...=ppp
Itu lah Nad, masalahnya. Udah bundling program begitu juga, masih banyak yang gak ngeh.
Semoga saya salah :P
@sigit kusumanugraha:
maksudnya apa git?
tersunging daku?huhuhu
Ah, ada apa sih antara Sigit dan Ray ini?
Ck ck ckkk :D :D
Something to say?